Makalah Strategi Dalam Marketing Model 3.0
Makalah
“Strategi
Dalam Marketing Model 3.0”
Disusun
Oleh :
Candra
Ayu Lestari (0110114007)
Nurbaiti
Fitriana (01101140xx)
Umul
Sidikoh (01101140xx)
Sekolah
Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri
2016
Daftar
Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern saat ini perkembangan akan sesuatu
sangatlah pesat. Tidak terkecuali dengan perkembangan akan terdapat konsep
marketing. Hal ini bisa jadi disebabkan karena era marketing yang mengedepankan
profit yang secara perlahan berubah.
Terdapat tiga konsep marketing, yaitu marketing 1.0,
marketing 2.0, dan marketing 3.0. Marketing 1.0 adalah konsep marketing yang
bersifat Product- Centric. Dalam konsep ini, yang dijual adalah Di mana
kegiatan marketing diarahkan sesuai dengan kemauan produsen. Di sini, konsumen
sedikit diabaikan dan yang penting adalah bagaimana produsen membuat produk
yang bagus dan laku dipasaran.
Lalu ada Marketing 2.0 bersifat Costumer – Centric.
Di konsep ini yang dijual adalah kualitas menurut kacamata konsumen atau
marketing yang berfokus pada pelanggan, dengan istilah lain disebut juga "Customer-Centric
Era". Lebih maju dari marketing 1.0, di sini kegiatan marketing
diarahkan sesuai dengan kemauan pelanggan. Selain produk yang bagus juga
memperhatikan aspek keinginan pasar yang ada.
Dan konsep marketing yang paling baru adalah konsep
strategi dalam marketing model 3.0. marketing konsep 3.0 ini bersifat values-driven marketing merupakan marketing
yang berfokus pada kemanusiaan, dan disebut dengan "Human-Centric Era".
Kegiatan marketing produk bukan yang utama lagi, karena disini pelaku bisnis
justru lebih menonjol aktifitas kemanusiaannya, dengan berbagai kegiatan sosial
maupun pelestarian lingkungan hidup.
Dari beberapa macam model marketing seperti yang
dijelaskan diatas, oleh karena itu penulis akan membahas secara khusus tentang
marketing model 3.0. Karena marketing 3.0 saat ini yang sering dibicarakan oleh
para kalangan marketers. Dan penulis
juga ingin memberikan sedikit rangkuman akan konsep marketing model 3.0 agar
lebih mudah untuk dipelajari oleh rekan mahasiswa lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah “Bagaimana cara menerapkan konsep marketing model 3.0 pada strategi pemasaran ?”.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini merupakan cakupan pada konsep marketing
model 3.0.
1.4 Tujuan
Mengetahui
pengertian, tujuan serta penerapan dalam strategi marketing model 3.0.
BAB 2
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai
dasar dari teori-teori yang terkait dalam marketing model 3.0 serta penerapan
strategi marketing tersebut.
2.4 Marketing Model 1.0, 2.0 dan 3.0
Kita
ketahui bahwa, perubahan zaman telah membuat seluruh aktivitas model pemasaran
berubah berkembang semakin canggih menyesuaikan kebutuhan manusia, mulai dari
Marketing Model 1.0 atau product centric ke customer ke Marketing Model
2.0 centric era. Dan sekarang marketing telah mentransformasi diri ke dalam
human-centric era. Berikut perbedaan marketing model 1.0, 2.0 dan 3.0 :
Perbedaan marketing 1.0, 2.0,
dan 3.0.
|
Marketing1.0
Product-centric marketing
|
Marketing 2.0
Customer-oriented marketing
|
Marketing 3.0
Values-driven marketing
|
Objektif Perusahaan
|
Menjual produk
|
Memuaskan dan membuat konsumen
loyal
|
Membuat dunia yang lebih
baik
|
Pemicu Arus Pergerakan
|
Industrial Revolution
|
Teknologi informasi dan
komunikasi
|
Teknologi New Wave
|
Bagaimana Perusahaan Melihat
Konsumen
|
Mass
buyers dengan kebutuhan fisik
|
Konsumen yang rasional dan
emosional
|
Konsumen yang secara
holistik memiliki mind, heart, dan spirit
|
Kunci Konsep Pemasaran
|
Pengembangan produk
|
Diferensiasi
|
Nilai-nilai (values)
|
Panduan Pemasaran Perusahaan
|
Spesifikasi produk
|
Positioning perusahaan dan
produk
|
Visi, Misi, dan Values dari Perusahaan
|
Nilai yang Dijual Perusahaan
|
Fungsional
|
Fungsional dan emosional
|
Fungsional, emosional, dan
spiritual
|
Interaksi dengan Konsumen
|
Transaksional yang bersifat top-down
(One to Many)
|
Hubungan intimasi yang
bersifat one to one
|
Kolaborasi antar jaringan
konsumen (many to many)
|
Marketing 1.0
mengandalkan rational intelligent: Produk bagus, harga terjangkau.
Konsumen memilih produk berdasarkan tinggi-rendahnya harga yang ditawarkan
produsen. Pada level ini konsumen sangat mudah berpindah.
Marketing 2.0
berbasiskan emotional intelligent: Sentuhlah hati customer. Meski
suatu produk lebih mahal dibanding yang lain, tapi tetap dipilih konsumen,
sebab ia sudah memiliki ikatan emosional dengan produknya.
Marketing 3.0
berdasarkan spiritual intelligent: Lakukan semua dengan Nilai-Nilai
Universal seperti kasih dan ketulusan maka profit akan datang. Pada tahap ini,
merek telah menjadi “reason for being.” Karena merek itu maka si
konsumen diakui keberadaannya.
Marketing model 3.0 juga bersifat human centric atau value driven marketing,
dimana pada marketing model ini lebih melihat isu-isu yang ada dilingkungan.
Dalam pemasaran ini, keutamaan yang dijual adalah isu-isu mulia seperti
kemiskinan dan lingkungan hidup. Marketing 3.0 bukan lagi memperebutkan tentang
mind share maupun heart share, namun sudah masuk ke isu
kebersamaan kita diseluruh dunia sebagai manusia (human centric). Marketing 3.0
“ is about making profit by doing good
“ . Ini merupakan perkara mendapatkan untung dengan berbuat baik, jadi bukan dapat
untung terlebih dahulu baru berbuat baik.
Values-driven marketing adalah model untuk Marketing 3.0, yang
melekatkan nilai-nilai pada misi dan visi perusahaan. Gagasan ini akan
memperbaiki persepsi publik terhadap marketing dan membimbing perusahaan dan
pemasar untuk menginkorporasikan visi yang lebih manusiawi dalam memilih tujuan
mereka.
2.1 Penerapan Strategi Marketing Model 3.0
Untuk menerapkan Marketing Model 3.0
dapat digunakan dengan cara melakukan kebaikan lalu mendapatkan untung
kemudian. Misal pada perusahaan ‘ The Body Shop’. Mereka mendapatkan suplai
bahan baku produknya dengan membina para masyarakat pedalaman di berbagai
belahan di bumi, dan hasilnya dijual kepada mereka. The Body Shop dan para
karyawannya terlibat dalam kampanye-kampanye lingkungan. Bukan hanya itu,
mereka juga memastikan dengan riset bahwa produknya bebas dari tes menggunakan
binatang. Walaupun botol-botol dari The Body Shop terlihat biasa saja secara
desain, tapi mereka memanfaatkan produk dengan pemberdayaan masyarakat. Ketika
anda belanja, anda bisa membawa botol lama untuk diguanakan kembali oleh
perusahaan tersebut.
Ada satu lagi contoh perusahaan yang
menerapkan Strategi Marketing Model 3.0 dalam penerapan pemasarannya. Yaitu
perusahaan ‘Grameen Bank’. Cara yang mereka terapkan adalah dengan memberi
modal kredit mikro kepada para penduduk yang kurang mampu, agar mereka mampu
berkembang dan bergerak bersama.
BAB 3
KONSEP STRATEGI MARKETING MODEL 3.0
Pada penerapan strategi marketing
model 3.0 merupakan penerapan dari “New Wave Marketing”, ini merupakan ide
pemasaran yang dilontar oleh Hermawan Kertjaya setelah terjadinya kekacuan
ekonomi pada tahun 2008. Dalam bukunya Hermawan memaparkan, bahwa terjadinya
perubahan pola perliaku masyarakat yang
mengakibatkan strategi dan taktik pemasaran ikut berubah. Berikut penjelasan
mengenai Konsep 12C :
1. Segmentation is Communitization
Merupakan proses memanfaatkan
peluang dengan dengan membagi pasar menjadi beberapa segmen. Di Era New Wave
penerepan dari segementsai yaitu dengan membagi konsumen sebagai sekelompok
orang-orang yang saling peduli satu sama lain. Dengan memiliki tujuan, nilai
dan identitas yang sama. Communitization
merupakan sebagai strategi, jadi langkah dengan
membagi konsumen menjadi beberapa kelompok adalah langkah pertama dalam
penerapan strategi.
2. Targeting is Confirmation
Setelah semua bagian telah terindentifikasi, maka
langkah selanjutnya adalah dengan memilih target pemasaran yang tepat. Ada 3 kriteria
yang harus dilakukan oleh perusahaan saat mengevaluasi dan menentukan
segmentasi pemasaran, yaitu :
1.
Memastikan
bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan menguntungkan perusahaan dan
potensi pertumbuhan pasarnya.
2.
Strategi
targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang
bersangkutan.
3.
Segmentasi
pemasaran harus didasarkan pada persaingannya
Langkah strategi yang biasanya dilakukan diawal
oleh sebuah perusahaan di era New Wave ini yaitu melakukan eksplorasi dan
meninjau lebih dalam kelompok konsumen yang sekiranya pas untuk diajak
berhubungan secara horizontal dan strategis. Setelah terlihat kelompok-kelompok konsumen, langkah selanjutnya adalah
melakukan confirming, bukan targeting.
3. Positioning is Clarification
Merupakan langkah-langkah yang dilakukan
suatu perusahaan dalam mempengaruhi persepsi para konsumennya. Di Era New Wave
kini perusahaan tidak menggendalikan kendali brand-nya. Bukan lagi memposisikan merek sebagai target market,
melainkan melakukan klarifikasian terhadap kelompok dimana mereka berada.
Dengan melakukan klarifikasi , akan memperjelas persona ataupun karakter
perusahaan dari kelompok yang telah di konfirmasi sebelumnya.
4. Differentiation is Codification
Merupakan cara untuk membedakan content, context, dan infrastruktur
dari perusahaan kepada target market
yang dituju. Menunjukkan differensiasi saja tidaklah cukup. Harus ada
pengidentifikasian perbedaan sampai kebagian dalam, bukan hanya dibagian
luarnya saja. Suatu perusahaan juga harus terkoneksi dengan para konsumennya
untuk membuat produk yang benar-benar sangat personal sehingga tidak ada satu
produk lainnya yang menyerupai produk tersebut.
5. Product is Co-Creation
Produk merupakan suatu kreasi yang
tercipta antara perusahaan dengan para konsumennya. Identifikasi konsumen dalam
perilakunya, dan libatkan konsumen terbaik untuk terlibat dalam pegembangan
kreasi. Jika sudah menemkan konsumennya, penentuan nilai bersama antara
perusahaan dan konsumen akan menghasilkan nilai yang baik.
6. Price is Currency
Harga dari suatu produk ataupun jasa
bisa ditentukan berdasarkan sesuai
dengan keinginan pelanggan dan bias diciptakan oleh konsumen itu sendiri. Dalam
currency yang nilai tukarnya
ditenukan oleh lima hal, yakni supply dan
demand, spekulasi, kekuatan fundamental,
asumsi-asumsi dan intervensi. Harga dari produk co-creation yang cukup fleksibel, bukan merupakan harga tetap.
7. Place is Cammunal Activation
Place
merupakan Communal Activation. Karena pada produknya melalui co-creation
dengan para kelompok pelanggan untuk kelompok tersebut. Communal Activation bisa dilakukan selama Anda mempunyai connecting
platform yang bersifat mobile, experiental maupun social, yang berada
di dunia online maupun offline.
8. Promotion is Conversation
Promosi akan menjadi lebih mudah jika
masuk ke media yang dikendalikan oleh para konsumen. Promosi disini bukan
bermaksud untuk membujuk, namun untuk “berbincang-bincang” dengan para
konsumen. Menjadikan brand-nya
menjadi bahan perbincangan antar konsumen satu dengan konsumen yang lainnya.
9. Selling is Commercialization
Rekomendasi dari seorang pelanggan
jauh lebih efektif dibanding dengan iklan diberbagai media. Dengan rekomendasi
akan lebih mudah terhubung antara sesama pelanggan dari perusahaan tersebut.
10. Brand is Character
Brand merupakan karakter yang
diciptakan oleh suatu perusahaan. Suatu brand harus tercipta menjadi sesuatu
yang berkarisma, menjadi sesuatu yang berkarakter konsisten dan memancarkan
aura.
11. Service is Care
Focus
dalam melakukan pelayanan yang relevan terhadap kebutuhan dan hasrat konsumen.
Memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen sehingga mereka menjadi konsumen
yang sukarela merekomendasikan produk atau jasa dari perusahaan tersebut.
12. Process is Collaboration
Di dunia pemasaran proses menentukan kualitas,
harga dan biaya pengiriman dari perusahaan kepada para pelanggan. Di masa kini,
semua aktivitaspn sudah terintegrasi dan transparan. Dimana semua komponen
merupakan mitra yang memiliki prinsip dasar yang sama dan selaras antar semua
pihak sehinggan menghasilkan proses yang kolaboratif.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa Strategi Marketing Model 3.0 adalah sebuah sistem pemasaran
yang tidak hanya membahas bagaimana mendapat
keuntungan lewat suatu produk atau jasa, namun juga bagaimana melakukan suatu kegiatan
positif dan berdampak bagi keutungan dari suatu perusahaan tersebut.
4.2 Saran
Strategi Marketing
Model 3.0 jika diterapkan secara menyeluruh maka akan berdampak positif bagi
lingkungan. Dengan begitu, semua elemen akan merasa saling diutungkan satu sama
lain.
Komentar
Posting Komentar