Dampak Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari
Banyak di antara kita saat ini
menjadi sangat tergantung pada teknologi. Seakan menjadi hal paling
penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Padahal, bila kita renungkan
lebih dalam, teknologi memiliki dampak positif dan negatif karena
berkaitan dengan cara kita berkomunikasi.
Kita perlu bersikap obyektif terhadap
dampak positif dan negatif dari teknologi yang berkembang saat ini.
Istilah 'sakit' digunakan untuk menggambarkan dampak negatif dari
teknologi, dalam arti harus ditangani secara tepat. Disamping itu,
dampak postif teknologi yang berkembang saat ini memudahkan cara
berkomunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia hanya melalui email,
pesan instan, Skype, media sosial dan lainnya.
Dalam banyak hal teknologi memungkinkan
kita untuk memperkuat hubungan dengan teman-teman lama, kolega, dan
rekan kerja. Apa yang akan kita lakukan, jika kita tidak bisa menemukan
teman lama dari sekolah tinggi melalui Facebook? Teknologi bahkan telah
memberikan kesempatan bagi siswa di seluruh dunia untuk menerima
pendidikan online, sementara tetap mempertahankan jadwal kerja dan
keluarga. Siswa sekarang dapat mengambil kursus webinar dan mencapai
gelar mereka secara online, seperti setiap mahasiswa yang kuliah di
kampus. Bukankah itu hal yang mengagumkan!
Mari kita gunakan sedikit imajinasi.
Jika internet, perangkat mobile, dan permainan saat ini mudah kita
miliki belum semudah ini didapatkan, bagaimanakah perasaan kita? Saya
tahu banyak dari kita akan merasa hal-hal tersebut sudah menjadi bagian
dari kehidupan kita yang hilang karena teknologi sekarang menjadi
kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pertanyaan besarnya
adalah, apakah teknologi mengambil alih komunikasi interpersonal dan
interaksi dengan rekan kerja, teman sebaya, dan keluarga. Berapa banyak
dari Anda lebih suka berbicara dengan seseorang melalui pesan teks,
email, atau media sosial untuk menghindari komunikasi tatap muka? Kita
mungkin tidak menyadari hal itu, tapi menurut saya, tergantung pada
teknologinya, hanya saja perlu dikondisikan diri kita agar tidak
mengurangi sikap sosial dan interaktif sebuah komunikasi.
Luangkan waktu sebentar untuk bertanya
pada diri sendiri, ketika Anda pergi keluar dengan teman-teman atau
bahkan berkencan, Anda menemukan diri Anda sedang sibuk bermain-main
dengan gadget atau browsing di ponsel Anda karena menghindari percakapan
yang membosankan atau kurang minat dalam pertemuan tersebut. Saya yakin
tidak, dan saya telah mendengar orang menyebut ini sebagai selimut
keamanan dalam pendekatan. Selimut keamanan dalam pendekatan dapat
didefinisikan sebagai individu yang menggunakan sumber teknologi untuk
melindungi diri dari interaksi dengan orang lain atau hanya menyibukkan
diri dalam situasi yang sangat tidak menarik. Ada banyak sekali saya
menemukan, ketika makan malam dengan teman-teman, lalu mereka mengobrol
dalam situasi yang mulai membosankan, setiap orang yang hadir akan mulai
menyalakan gadget mereka dan sibuk dengan Facebook, Instagram, atau
Twitter untuk mengurangi kebosanan itu.
Teknologi memainkan peran penting dalam
hidup sebagai mahasiswa, orangtua, dan karyawan, kadang-kadang saya
merasa agak sulit untuk terlibat dalam percakapan dengan teman-teman
tanpa menggunakan teknologi. Teman-teman dan saya menemukan kegembiraan
melalui menonton video YouTube dan mendengarkan musik, yang kemudian
mengarah ke percakapan. Saya belum melihat orang-orang terlibat dalam
percakapan yang seperti cara "mode dulu", yaitu, tanpa ponsel, tablet,
atau komputer dan itu adalah sesuatu yang saya ingin coba. Dari diri
saya dan lingkungan sendiri, saya menantang diri sendiri dengan
menonaktifkan ponsel saya ketika saya makan malam atau berkumpul dengan
teman-teman. Saya juga memiliki beberapa tantangan untuk Anda sebagai
pembaca:
Lain kali Anda pergi ke restoran atau
bergaul dengan teman-teman, amati berapa banyak orang yang berkumpul dan
sibuk dengan ponsel, tablet, dan komputer mereka, bukannya terlibat
dalam percakapan. Bagaimana Anda menanggapi hal tersebut?
Semoga kita bisa bijak dalam menggunakan
teknologi yang maju saat ini dan tidak mengurangi momen penting bersama
keluarga, teman, maupun rekan kerja. (Nadya Yutrianti)
Komentar
Posting Komentar